Select Menu

Softskill

Laporan LabSI



TUGAS SOFTSKILL

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

       
           Nama             :   Agus Handratha A
           NPM              :   1B114123
           Kelas             :   4KA45
           Mata Kuliah   :   Ilmu Sosial Dasar
           Dosen            :   Rizki Intansari Nugrahani


Sebelum membahas tentang masyarakat perkotaan dan pedesaan tidak ada salahnya untuk mengetahui pengertian dari masyarakat terlebih dahulu. Masyarakat menurut wikipedia adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Saya simpulkan dari pengertian tersebut, masyarakat berarti adalah sekelompok orang dalam suatu tempat atau daerah.

Setelah mengetahui pengertian dari masyarakat tersebut, dilanjutkan dengan pembahasan tentang masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan di Indonesia menurut saya.



Masyarakat Perkotaan


Masyarakat perkotaan menurut saya sangat berbeda dengan masyarakat pedesaan, dalam kehidupan masyarakat perkotaan ada beberapa yang saya simpulkan sebagai berikut :

Egois

Menekankan keegoisan pribadi. Kenapa saya bilang egois? itu karena dalam beberapa kasus ataupun suatu kejadian, beberapa orang dalam masyarakat jauh lebih mementingkan diri sendiri ketimbang orang lain. Contohnya : saat menaikin angkutan umum atau saya ambil contoh disini adalah transit busway, karena begitu padatnya antrian penumpang busway ketika datang 1 unit busway langsung berdesakan untuk masuk kedalamnya, tidak perduli itu ada lansia, ibu hamil ataupun anak kecil atau ada yang kelelahan atau sedikit tidak sehat kondisinya tetap saja ditabrak dan didorong paksa masuk karena dalam pikirannya mungkin yang penting bisa naik dan cepat sampai tujuan.

Konsumtif dan Boros

Masyarakat perkotaan jauh lebih konsumtif dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Di perkotaan banyak sekali mall, mini market, dan sejenisnya membuat beberapa orang perkotaan selalu belanja. Setiap hari tempat-tempat seperti itu tidak pernah sepi dikunjungi, bisa untuk berbelanja, jalan-jalan, makan-makan, nonton dan lain sebagainya dengan berbagai merk belanjaan atau nama tempatnya. Kalau bisa saya simpulkan sebenarnya sebagian besar masyarakat perkotaan itu kaya tidak terlalu kekurangan uang, karena hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan bisa dilakukan bahkan dengan harga yang terbilang mahal dengan istilah fashion, gaul, atau untuk menarik perhatian lawan jenis.

Lingkungan

Beberapa kota di Indonesia memang terbilang padat jumlah masyarakatnya. Dibeberapa tempat sampai tempat untuk berjalan pun berkurang. Beberapa kios menggunakan bahu jalan untuk tempat menaruh dagangannya, Beberapa masyarakat di tempat yang padat lingkungan dalam perkotaan bahkan sampai tidak bisa dimasuki kendaraan roda empat (jalan sempit) saling berhadapan rumah yang satu dengan lainnya tanpa pagar, tetapi beberapa tempat lain jauh lebih tertata rapih yang bisa dibilang perumahan atau komplek yang jauh lebih bersih dan dijaga dengan pintu masuk dan juga petugas keamanan. Bisa dibilang masyarakat perkotaan masih dibedakan status kaya dan miskinnya dari tempat tinggalnya.

Tempat bekerja

Pembangunan gedung-gedung bertingkat untuk tempat bekerja sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern bahkan sudah ada beberapa berjenis tower. Masyarakat perkotaan sudah terbiasa bekerja dengan teknologi seperti komputer, internet, dan teknologi lainnya yang bisa dimanfaatkan.

Interaksi

Masyarakat perkotaan jarang sekali berinteraksi secara langsung yang kemungkinan karena kesibukan di perkotaan tersebut dan juga dengan adanya teknologi membuat interaksi jauh lebih banyak dalam jejaring sosial melalui koneksi internet. Walaupun tempat tinggal berdekatan ataupun menaiki angkutan umum tetap saja jarang terjadi interaksi bahkan tidak saling kenal, beberapa hanya berkenalan karena keadaan dan tempat, contoh : tempat kerja, tempat belajar, lingkungan rumah.

Aktifitas

Aktifitas masyarakat perkotaan cenderung tidak sehat, karena setiap hari pergi berangkat bekerja ataupun ke tempat belajar menggunakan kendaraan di jalan yang banyak sekali debu dan polusi. Selalu berada diruangan AC ketika belajar atau bekerja dan bahkan dirumah pun kalau yang memiliki AC selalu dihidupkan. Jalan sedikit ke suatu tempat yang bahkan tidak sampai 1 km pun menggunakan kendaraan roda dua,

Dalam masyarakat perkotaan semua sudah menggunakan teknologi walaupun belum terlalu modern di Indonesia ini tetapi setidaknya masyarakat perkotaan sudah dibekali dengan itu semua. Tuntutan hidup masyarakat perkotaan pun juga lumayan tinggi dengan harga-harga yang jauh lebih mahal dari pedesaan. Masyarakat perkotaan untuk urusan agama atau ibadah kurang begitu diperhatikan bahkan sampai meninggalkan kewajiban beribadah dengan alasan sibuk bekerja, jalan macet, tidak ada tempat terdekat untuk ibadah dan sebagainya. Masyarakat perkotaan jauh lebih mudah menerima perubahan dibandingkan dengan masyarakat pedesaan.


Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan menurut saya sangat berbeda dengan masyarakat perkotaan yang sudah dijelaskan sebelumnya, walaupun tidak terlalu tahu banyak tentang masyarakat pedesaan tetapi saya akan mencoba menjelaskan yang saya tahu dan pernah saya alami, dalam kehidupan masyarakat pedesan ada beberapa yang saya simpulkan sebagai berikut :

Kebersamaan

Dalam masyarakat pedesaan masih terjalin rasa kebersamaan dibandingkan dengan keeogisan pribadi seperti kebanyakan masyarakat perkotaan. Dalam masyarakat pedesaan memiliki ikatan erat antara setiap anggota masyarakatnya.

Interaksi

Interaksi dalam masyarakat pedesaan lebih terasa seperti keluarga antara sesama anggota masyarakat, jauh lebih banyak interaksi langsung ketimbang menggunakan teknologi internet.

Tempat bekerja dan lingkungannya

Berbeda dengan tempat bekerja masyarakat perkotaan, dalam masyarakat pedesaan jauh lebih sehat walaupun tidak secanggih atau sekeren di perkotaan. Lingkungan yang masih begitu banyak tanaman, pohon dan lainnya membuat udara masih segar, kebanyakan masyarakat pedesaan bekerja sebagai petani, peternak atau berkebun. Dalam pergi bekerja pun masih banyak yang berjalanan kaki menghirup udara segar sekaligus berolahraga walaupun dalam hal teknologi kalah dengan perkotaan tetapi dalam hal kesehatan jauh lebih sehat pedesaan.

Masyarakat pedesaan sangat bergantung antara satu dengan yang lainnya, sehingga rasa kebersamaan pun masih terjalin dengan kuat dan juga dalam hal keagamaan masih banyak yang menjalaninya karena tidak ada alasan macet.