Select Menu

Softskill

Laporan LabSI

» » Dinamika Organisasi (Konflik, Strategi, dan Motivasi)


Unknown 03.18 0



Di dalam sebuah organisasi tentu akan terjadi suatu dinamika dimana menuntut perhatian pengurus dan anggotanya.



Konflik

Dinamika organisasi yang harus dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak pada konflik yang sering timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik tidak selamanya bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas suatu organisasi apabila dapatdi atasi dan dikelola dengan baik. Pada kenyataanya ada hal-hal yang dapat mempengaruhi pergerakan atau proses berjalannya suatu organisasi. Empat alasan utamauntuk adanya dinamika organisasi, adanya pekerjaan memerlukan pengorganisasianb. Hasil-hasil yang tak terpisahkan dari personal. Pertimbangan ekonomis, pertumbuhan dan ketegangan. Perubahan teknologi


PENGERTIAN KONFLIK

Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau dogmatis juga dapat menimbulkan konflik.Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak.Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian anatar dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.


JENIS-JENIS KONFLIK

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

  1. Konflik dalam diri individu
  2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
  3. Konflik antar individu dan kelompok
  4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
  5. Konflik antar organisasi



SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK

Setelah mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konfliktersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:

  1. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
  2. Saling ketergantungan tugas.
  3. Ketergantungan satu arah.
  4. Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.
  5. Distorsi komunikasi.
  6. Tidak ada pedoman.
  7. Aturan yang kurang jelas.
  8. Kurang transparannya beberapa hal.

Dalam organisasi ada empat daerah dimana konflik sering timbul :

  1. Konflik hirarki
  2. Konflik fungsional
  3. Konflik lini-staf
  4. Konflik formal-informal



MENGENDALIKAN KONFLIK

Konflik agar tidak mengarah ke destruksi harus bisa dikendalikan, antara lain dengan cara sebagai berikut:

  1. Harus sering mengadakan musyawarah.
  2. Adanya komunikasi dua arah yang enak dan luwes.
  3. Memberi keadilan pada semua lini.
  4. Transparan dalam semua hal.
  5. Ada pedoman yang jelas.
  6. Ada aturan yang jelas.
  7. Semua aspirasi dianggap penting dan dikomunikasikan


KESIMPULAN

Kebiasaan selama ini dimana konflik ditempatkan dalam destructive zone perlu direformasi kedalam dinamis zone. Konflik yang bersifat positif harus dimanage secara cerdas, tepat dan profesional. Sehingga ada peningkatan performance dan dinamika organisasi. Akhirnya konflik bisa didesign sebagai “mesin” dinamika organisasiAdanya konflik jangan dianggap sebagai suatu kemunduran tapi bisa dianggap sebagai dinamika organisasi dan juga agar organisasi tidak menjadi stagnan. Dan yanglebih penting lagi untuk belajar bersama dari adanya konflik tersebut, dengan konflik menjadikan anggota maju dalam berpikir, maju dalam wawasan, maju dalam wacana dan bisa menghargai beda pendapat. Dan yang terakhir agar organisasi bisa menjadi “hidup”.Pelaku konflik tidak dianggap sebagai musuh, pelaku konflik jangan dianggap sebagai perusak organisasi tapi harus ditempatkan sebagai motor dinamika organisasi.



Strategi

Pada awalnya strategi merupakan sebuah kata yang digunakan pada militer ketika sedang berperang, akan tetapi dengan berkembangnya jaman, maka istilah strategi ini sudah masuk ke dalam setiap aspek kehidupan, baik itu ekonomi, pendidikan maupun olahraga.

Strategi adalah turunan dari bahasa Yunani yaitu Strat gos yang artinya adalah komandan perang dalam jaman tersebut, adapun pada pengertiannya saat ini strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan – tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah ”kemenangan”. Saat ini ada sebuah pencampuradukkan kata antara strategi dengan taktik. Dalam hal pengertian, taktik bukanlah sebuah strategi, namun taktik ada di dalam strategi. Taktik ini memiliki ruang lingkup yang lebih kecil dengan waktu yang lebih singkat.

Dalam sebuah organisasi, pada penjelasan ini adalah HIMAPRODI, harus memiliki strategi dalam mencapai visi yang telah disepakati bersama. Perencanaan dalam menjalankan sebuah organisasi adalah hal yang harus dilakukan agar tidak adanya ketimpangan atau distorsi ketika dalam perjalanan mencapai visi yang dibangun tersebut. Apabila kita menggunakan rumus POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) maka strategi merupakan unsur dalam Planning (Perencanaan) yang ada di dalam tahap pertama, sehingga apabila unsur ini tidak dipenuhi, maka tidak akan terpenuhi pula unsur-unsur dalam tahapan selanjutnya.


Strategi dan Tingkatannya

Dan Schendel dan Charles Hofer (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi, keseluruhannya disebut master strategy yaitu :

  1. Enterprise Strategy, strategi ini berkaitan dengan bagaimana respon masyarakat terhadap organisasi ini. Di mana ada penekanan kepada masyarakat bahwa organisasi berusaha sungguh – sungguh dan yang terbaik untuk melayani dan memenuhi kebutuhan serta tuntutan masyarakat.
  2. Corporate Strategy, yaitu sebuah strategi untuk menjalankan misi yang telah kita siapkan dalam organisasi tersebut sesuai dengan bidang yang telah menjadi bagiannya. Strategi ini biasa disebut dengan Grand Strategy karena akan berakibat sangat fatal ketika kita salah dalam menjawab misi dari sebuah organisasi baik dari kata-kata maupun kebijakan yang diterapkan dalam organisasi.
  3. Business Strategy, strategi ini adalah bagaimana organisasi dapat merebut pasaran di tengah masyarakat seperti, sponsor, Dekanat, Rektorat, organisasi lain dan mahasiswa sehingga dapat menguntungkan dalam mengembangkan organisasi ke tingkat yang lebih baik.
  4. Functional Strategy, yaitu strategi untuk menunjang strategi yang lain, adapun dalam fungsional strategi ini terdapat tiga strategi di dalamnya yaitu : strategi fungsional ekonomi, stategi fungsional manajemen dan strategi isu.


Strategi dan Perumusannya

Menurut potter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memiliki keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Adapun yang biasa digunakan untuk membuat strategi adalah dengan menggunakan Analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, Threat).

Strengh (kekuatan), Weakness, (kelemahan), merupakan faktor internal dari organisasi kita, sedangkan opportunity (peluang) dan Threat (ancaman) adalah faktor eksternal yang ada di lingkungan. Ketika kita sudah mengetahui apa yang kita miliki dan kelemahan kita, maka kita dapat menentukan alternative strategi yang melihat dari peluang serta ancaman dari lingkungan sekitar, adapun dalam penentuannya akan menemukan beberapa alternative – alternative strategi yang disesuaikan dengan visi dan misi organisasi kita.



Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin MOVERE yang berarti dorongan atau menggerakkan. Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang amat begitu penting. Tahu kenapa motivasi dikatakan amat begitu penting dalam kehidupan ? Ini disebabkan, motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, sehingga adanya dorongan untuk bekerja giat dan mempunyai daya pikir yang antusias untuk mencapai hasil yang optimal.

Menurut Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :

  • Pernyataan motif antar orang adalah tidak sama, budaya yang berbeda akan menghasilkan ekspresi motif yang berbeda pula. 
  • Motif yang tidak sama dapat diwujudkan dalam berbagai prilaku yang tidak sama. 
  • Motif yang tidak sama dapat diekspresikan melalui prilaku yang sama. 
  • Motif dapat muncul dalam bentuk-bentuk prilaku yang sulit dijelaskan. 
  • Suatu ekspresi prilaku dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.



Tanpa adanya suatu motivasi dalam diri seseorang, maka sudah dapat dipastikan bahwa orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempat dimana dirinya berada. Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, motivasi dalam berorganisasi sangatlah mutlak adanya. Sehebat apapun rencana yang telah dibuat oleh ketua organisasi, apabila dalam proses aplikasinya dilakukan oleh anggota yang kurang atau bahkan tidak memiliki motivasi yang kuat, maka akan menyebabkan tidak terealisasinya rencana tersebut. Tidak salah jika kemudian Flipo mendefinisikannya dengan “Direction or motivation is essence, it is a skill in aligning employee and organization interest so that behavior result achievement of employee want simultaneously with attainment or organizational objectives”.
Motivasi organisasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang mengemukakan bahwa Motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.

Berikut ini dikemukakan huraian mengenai motif yang ada pada manusia sebagai factor pendorong dari prilaku manusia.


  1. Motif Kekuasaan Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan dapat berfifat negatif atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaan seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang bersifat positif berkaitan dengan kekuasaan social (power yang dipergunakan untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan kelompok). 
  2. Motif Berprestasi Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orang mempunyai kadar n Ach (needs for achievement) yang berlainan. Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Ach yang tinggi (high achiever) adalah :1.Risiko moderat (Moderate Risks) adalah memilih suatu resiko secara moderat2.Umpan balik segera (Immediate Feedback) adalah cenderung memilih tugas yang segera dapat memberikan umpan balik mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan tujuan, cenderung memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria performansi yang spesifik.3.Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan yang dapat memberikan kepuasaan pada dirinya.4.Pemilihan tugas adalah menyelesaikan pekerjaan yang telah di pilih secara tuntas dengan usaha maiksimum sesuai dengan kemampuannya. 
  3. Motif Untuk Bergabung Menurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhan untuk berada bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinya yang mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi. 
  4. Motif Keamanan (Security Motive) Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya. Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu cara untuk menjaga agar para karyawan merasa aman di hari tuanya kelak, adalah dengan memberikan jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya. 
  5. Motif Status (Status Motive) Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu di dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat.


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply