Select Menu

Softskill

Laporan LabSI

» » Organisasi dan Metode


Unknown 10.27 0



Sebelum menguraikan pengertian organisasi dan metode secara lengkap, terlebih dahulu akan ditinjau secara sekilas arti dari kata organisasi dan metode.

Istilah organisasi dapat diartikan sebagai :

  • Wadah, yaitu sekelompok manusia untuk saling bekerja sama.
  • Proses, yaitu pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien.

Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Organisasi menurut para ahli:
  • Stoner. Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan yang sama.
  • James D. Mooney. Organisasi adalah bentuk suatu perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard. Organisasi merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :

  • Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,
  • Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen ;
  • Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia, dan
  • Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.
Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.



" Sejarah Munculnya Organisasi "


Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai system kompensasi pun dilakukan.

Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:

  • Chester Barnard
  • Henri Fayol
  • Mary Parker Follett
  • Frederick Herzberg
  • Abraham Maslow
  • David McClelland
  • Victor Vroom

Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi social dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.

Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.



" Contoh Organisasi Formal dan Informal "


Organisasi Formal
Organisasi Formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya.

Contoh :

  • Perseroan Terbatas (PT)
  • Sekolah
  • Universitas
  • Badan Pemerintahan
  • Negara
  • Perusahaan Besar
  • dan lain sebagainya.


Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.

Contoh :

  • Arisan ibu-ibu sekampung.
  • Belajar bersama anak-anak SD / teman.
  • Camping ke gunung bersama dengan teman - teman.
  • Perkumpulan kecil
  • dan lain-lain.
  • Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Contoh : Keluarga-keluarga tertentu.


Organisasi Sekunder,
Organisasi Sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Contoh : Kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.




" Pengalaman dalam Organisasi "


Contoh pengalaman saya dalam organisasi :

Saya pernah mengikuti beberapa organisasi, diantaranya adalah Organisasi Photographer, Organisasi Perfilman (Zwanzig Production), Organisasi Bela Diri (Tapak Suci), dan Organisasi OSIS di SMA. Semua organisasi yang saya ikuti itu sewaktu masa SMA dan sekarang hampir beberapa diantaranya sudah tidak aktif lagi (passive) dikarenakan fokus untuk kuliah.

Saya akan menceritakan salah satu dari pengalaman saya dalam organisasi OSIS sewaktu SMA:

Waktu saya pertama kali masuk SMA di SMA Negeri 20 Jakarta, saya pertamanya tidak berminat sama sekali untuk masuk ke dalam Organisasi OSIS. Ketika saya sedang belajar, tiba-tiba saya dipanggil oleh kepala sekolah untuk datang ke ruang rapat (meeting). Ternyata saya dan anak-anak yang dipilih oleh guru dan kepala sekolah tersebut akan dijadikan kedalam bagian OSIS. Akhirnya saya menerima tawaran tersebut.

Sesudah dipilih masuk ke OSIS, saya mendapatkan banyak sekali latihan dalam masa LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa). Seperti : ketika salah sedikit saja dalam perintah atau peraturan yang diberikan maka harus push up. Hitungannya setiap salah sekali atau satu kali maka harus Push Up 10 kali, bisa dibayangkan kalau salah lebih dari 20 kali ? cukup membuat otot bertenaga. Kami dilatih untuk mandiri, tegas, dan disiplin. Disitu saya merasakan sebuah tantangan baru yang menyenangkan (menurut saya) karena melatih kedisiplinan. Walaupun sepertinya tegas tetapi ada waktunya untuk saling bercanda dan tertawa.

Masa LDKS pun sudah terlewati dan mulailah pelantikan jabatan dalam OSIS. Akhirya, saya di angkat sebagai Ketua Koordinator Kepemimpinan dan memiliki 5 (lima) orang anggota. Saya harus melatih bawahan anggota saya agar disiplin. Memang sedikit sulit untuk melatihnya, tapi saya terus menerapkan kedisiplinan dan ketegasan dalam melatih mereka. Alhasil, mereka pun sudah terlatih dan mandiri dalam menjalankan tugasnya.

Selama didalam Organisasi OSIS, semua anggota OSIS dari berbagai jabatan pun menjadi teman yang baik bahkan sangat akrab. Menjalankan semua tugas yang diberikan oleh kepala sekolah pun di laksanakan bersama-sama dengan kekompakan dan rasa kebersamaan serta tidak lupa diiringi dengan canda dan tawa. Tugas yang berat rasanya seperti tugas yang sangat ringan jika dilakukan dengan senang hati.

Dan masa-masa sekolah pun sebentar lagi berakhir, anak kelas 3 akan menjelang Ujian Nasional untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Di saat itu kami semua harus melakukan penyerahan jabatan ke anggota-anggota kami yang merupakan angkatan berikutnya. Masa-masa di dalam OSIS pun tidak terlupakan. Berpelukan dan Tangisan pun terjadi, karena harus berpisah dan melepaskan tugas sebagai OSIS dalam SMA yang penuh dengan kenangan tersebut.

Itulah sedikit cerita dari pengalaman saya sewaktu bergabung dalam Organisasi OSIS di SMA.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply