Select Menu

Softskill

Laporan LabSI

» » Tipe dan Teori Kepemimpinan


Unknown 03.29 0



Tipe-Tipe Kepemimpinan


Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :

  1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
  2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
  3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan- peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
  4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
  5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
  6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung. 


Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang
dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut :

  1. Tipe Otokratik >>>  Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “keakuannya”.
  2. Tipe Paternalistik >>>  Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.
  3. Tipe Kharismatik >>>  Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
  4. Tipe Laissez Faire >>>  Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
  5. Tipe Demokratik >>>  Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.


Dari kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kelemahannya. Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota organisasi didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin.



Teori Kepemimpinan


A. Teori Timbulnya Kepemimpinan

Di antara berbagai teori yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya kepemimpinan terdapat tiga teori yang menonjol, yaitu :
  1. Teori Keturunan (Heriditary Theory)
  2. Teori Kejiwaan (Psychological Theory)
  3. Teori Lingkungan (Ecological Theory)

Masing – masing teori dapat dikemukakan secara singkat :

1.  Teori Keturunan
Inti daripada teori ini, ialah : Leaders are born not made.
Seorang pemimpin menjadi pemimpin karena bakat – bakat yang dimiliki sejak dalam kandungan.
Seorang pemimpin lahir karena memamng ditakdirkan. Dalam situasi apapun tetap muncul menjadi pemimpin karena bakat-bakatnya.

2. Teori Kejiwaan
Leaders are made and not born.
Merupakan kebalikan atau lawan dari teori keturunan.
Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui proses pendidikan dan pengalaman yang cukup.

3. Teori Ekologis
Timbul sebagai reaksi terhadap teori genetis dan teori social.
Seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin, apabila pada waktu ahir telah memiliki bakat, dan bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan yang teratur dan pengalaman. Teori ini memanfaatkan segi-segi positif teori genetis dan teori social. Teori yang mendekati kebenaran.


B. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Sifat

Di tinjau dari segi sejarah, pemimpin atau kepemimpinan lahir sejak nenek moyang, sejak terjadinya hubungan kerjasama atau usaha bersama antara manusia yang satu dengan dengan manusia yang lain untuk menjapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Jadi kepemimpinan lahir bersama – sama timbulnya peradaban manusia.


Machiavelli

Ia terkenal tentang nasehatnya mengenai kebijaksanaan yang harus dimiliki oleh seorang Perdana Mentri, yaitu antara lain harus mempunyai keahlian dalam :

  • Upacara – upacara ritual, kebaktian keagamaan
  • Peratuaran dan perundang – undangan
  • Pemindahan dan pengangkutan
  • Pemberian honorium/pembayaran dan kepangkatan
  • Upacara – upacara dan adat kebiasaan.
  • Pemindahan pegawai untuk menhindarkan kegagalan
  • Bertani dan pekerjaan lainnya.


Empuh Prapanca

dengan bukunya yang terkenal Negara Kertagama menyebut 15 sifat yang baik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:

  1. Wijana, sikap bijaksana
  2. Mantri wira, sebagai pembela negara sejati
  3. Wicaksaning naya, bijaksana dalam arti melihat masa lalu, kemampuan analisa, mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
  4. Matanggwan, mendapat kepercayaan yang tinggi dari yang dipimpinnya.
  5. Satya bakti haprabu, setia dan bakati kepada atasan (loyalitas).
  6. Wakjana, pandai berpidato dan berdiplomasi.
  7. Sajjawopasama, tidak sombong, rendah hati, manusiawi.
  8. Dhirrottsaha, bersifat rajin sungguh- sungguh kreatif dan penuh inisiatif.
  9. Tan-lalana, bersifat gembira, periang.
  10. Disyacitra, Jujur terbuka.
  11. Tancatrisan, tidak egoistis.
  12. Masihi Samastha Bhuwana, bersifat penyayang, cinta alam.
  13. Ginong Pratidina, tekun menegakkan kebenaran.
  14. Sumantri, sebagai abdi negara yang baik.
  15. Ansyaken musuh, mampuh memusnakan setiap lawan.


Ajaran Hasta Brata

Hasta Bhrata (delapan pedoman pilihan) yang terdapat dalam kitab Ramayana berisi sifat - sifat positif sebagai pedoman bagi setiap pemimpin adalah :

Sifat matahari (surya) Yaitu:

  • Menerangi dunia dan memberi kehidupan pada semua mahluk.
  • Menjadi penerang selurah rakyat.
  • Jujur dan rajin bekerja sehingga negara aman dan sentosa.

Sifat bulan (candra) yaitu:

  • Memberi penerangan terhadap rakyat yang sedang dalam kegelapan (kesulitan)
  • Menerangkan perasaan dan melindungi rakyat sehingga terasa tentram untuk menjalankan tugas masing- masing.

Sifat Bintang (kartika) yaitu:

  • Menjadi pusat pandangan sumber susila dan budaya, dan menjadi suri tauladan

Sifat Awan yaitu :

  • Dapat menciptakan kewibawaan
  • Tindakan mendorong agar rakyat tetap taat.

Sifat Bumi yaitu:

  • Ucapanya sederhana.
  • Teguh, dan kokoh pendiriannya.

Sifat Samudera,yaitu:

  • mempunyai pandangan yang luas
  • membuat rakyat seia sekata.

Sifat Api (Agni) yaitu:

  • Menghukum siapa saja yang bersalah tanpa pandang bulu.

Sifat Angin (Bayu) yaitu :

  • terbuka dan tidak ragu – ragu terhadap semua masalah.
  • bersikap adil terhadap siapa pun.


The Traits and abilities Theory yang dikemukakan oleh stogdill dengan menekan pada kwalitas individu dan terdapat relevansi yang erat antara sifat dan kepemimpinan (capacity, status, participation, responsibility, achievement).


C. Teori Kepemimpinan Berdasarkan Tingkah Laku

Dengan memusatkan pada ciri-ciri dan gaya yang dimiliki oleh setiap pemimpin yang bersangkutan, mereka yakin akan berhasil dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Sehingga gaya dan ciri-ciri tersebut akan menimbulkan berbagai tipe.

Ada beberapa tipe kepemimpinan.


1. Tipe Otoriter

Tipe ini mempunyai sifat-sifat:

  • Semua kebijaksanaan ditentukan oleh pemimpin.
  • Organisasi dianggap milik pribadi pemimpin.
  • Segala tugas dan pelaksanaannya ditentukan oleh pemimpin.
  • Kurang ada partisipasi dari bawahan.
  • Tidak menerima kritik, saran dan pendapat bawahan.


2. Tipe Demokratis
  • Semua kebijaksanaan dan keputusan dilakukan sebagai hasil diskusi dan musyawarah.
  • Kebijaksanaan yang akan dating ditentukan melalui musyawarah dan diskusi.
  • Anggota kelompok, bebas bekerjasama dengan anggota yang lain, dan berbagai tugas diserahkan kepada kelompok.
  • Kritik dan pujian bersifat objektif dan berdasarkan fakta-fakta.
  • Pemimpin ikut berpartisipasi dalam kegiatan sebagai anggota biasa.
  • Mengutamakan kerjasama.

3. Tipe Semuanya

  • Kebebasan diberikan sepenuhnya kepada kelompok atau perseorangan di dalam pengambilan kebijaksanaan maupun keputusan.
  • Pemimpin tidak terlibat dalam musyawarah kerja.
  • Kerjasama antara anggota tanpa campur tangan pemimpin.
  • Tidak ada kritik, pujian atau usaha mengatur kegiatan pemimpin.



Di samping ketiga gaya kepemimpinan diatas Sondang P.Siagian, MPA.,Ph.D. mengemukakan tipe pemimpin yang lain, ialah:


4. Tipe Militeristis

  • Lebih sering mempergunakan perintah terhadap bawahan.
  • Perintah terhadap bawahan sangat tergantung pada pangkat dan jabatan.
  • Menyenangi hal-hal yang bersifat formal.
  • Sukar menerima kritik.
  • Menggemari berbagai upacara.


5. Tipe Paternalistik

  • Bersikap melindungi bawahan.
  • Bawahan dianggap manusia yang belum dewasa.
  • Jarang ada kesempatan pada bawahan untuk mengambil inisiatif.
  • Bersikap maha tahu.


6. Tipe Karismatis

Mempunyai daya tarik yang besar, oleh karenanya mempunyai pengikut yang besar .
Daya tarik yang besar tersebut kemungkinan disebabkan adanya kekuatan gaib (supernature) .


Disamping teori yang telah dikemukakan diatas, ada teori lain yang Dikemukakan oleh W.J. Reddin dalam artikelnya yang berjudul “What Kind of Manager”. Ada tiga pola dasar yang dapat dipakai untuk menentukan watak atau tipe seorang pemimpin. Ketiga pola dasar tersebut :

  1. Berorientasi tugas (task orientation).
  2. Berorientasi pada hubungan kerja (Relationship orientation).
  3. Berorientasi pada hasil (effectiveness orientation).


Berdasarkan sedikit banyaknya orientasi atau penekanan ketiga hal diatas pada diri seorang pemimpin akan dapat ditentukan delapan tipe pemimpin masing-masing ialah:

  1. Deserter
  2. Bureaucrat
  3. Missionary 
  4. Developer 
  5. Autocrat
  6. Benevolent autocrat
  7. Compromiser
  8. Executive

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply